Tugas Parasitologi Veteriner
Parasit Nematoda pada Ikan Gurame
(Osphronemus
gouramy)
Parasit Nematoda pada Ikan Gurame
(Osphronemus gouramy)
Pendahuluan
Ikan gurami (Oshpronemus gouramy)
merupakan ikan asli Indonesia yang berasal dari perairan daerah Jawa Barat.
Sebagai salah satu ikan budidaya, ikangurami sudah dikenal sebagai ikan
konsumsi dan ikan hias sejak tahun 1802.
Ikan gurami (Osphronemus gouramy)
merupakan satu diantaranya yang telah banyak dibudidayakan. Di Indonesia,
orang Jawa menyebutnya Gurami, Gurameh, orang
Sumatra menyebutnya ikan Kalau, Kala, Kalui, sedangkan di
Kalimantan disebut
Kalui. Orang Inggris menyebutnya Giant Gouramy, karena ukurannya
yang besar sampai mencapai berat 5 kg.
Ikan gurami dapat diklasifikasikan
sebagai berikutkingdom Animalia, filum Chordata, kelas Pisces, subkelas
Teleostei, ordoLabyrinthici, subordo Anabantoidei, famili Anabantidae, genus Osphronemus
danspesies Osphronemus gouramy. Ikan gurami berasal dari perairan
Sunda (Jawa Barat,Indonesia) dan menyebar ke Negara Malaysia, Thailand, Ceylon
dan Australia, dan sekarang menyebar hampir di seluruh Asia Tenggara. Dihabitat
asalnya, gurami mendiami perairan yang tenang dan tergenang seperti sungai,rawa-rawa
dan danau.
Jenis parasit yang sering kali menyerang
ikan gurame adalah jenis parasit
Nemathelminthes.
Dari filum ini yang biasa menyerang ikan gurame adalah Nematoda.
Nematoda
Nematoda sering disebut dengan istilah round
worm atau cacing gilig,
biasanya
kecil bila dibandingkan dengan cacing pipih sehingga banyak diantara nematoda adalah cacing
yang mikroskopis (Noble & Noble 1989). Menurut Kabata (1985), nematoda ini
mempunyai tubuh panjang dan silindris dan dilindungi oleh lapisan kutikula yang
kuat di bawahnya terdapat lapisan hypodermis. Noble & Noble(1989)
mengatakan bahwa cacing ini sangat aktif, ramping, biasanya kedua
ujungnyaruncing dan mempunyai mulut dan anus, jadi memiliki saluran pencernaan
yanglengkap. Identifikasi nematoda dilakukan berdasarkan bentuk kepala dan
ekor,
susunan
daerah peralihan antara esofagus, usus dan posisi lubang ekskresi.
Dalam
perkembangan hidupnya, nematoda menggunakan ikan sebagai inang definitif maupun
sebagai inang antara dari siklus hidup nematoda. Dari empat tingkatan larva yang
terjadi, stadia larva ke-4 merupakan stadia infektif terhadap inang definitif (Kabata
1985).
Menurut Noble & Noble (1989),
nematoda biasanya dioesius
dan menunjukkan dimorfisme seksual. Keadaan ini ditunjukkan dengan salah satu jenis
kelamin berbeda dengan jenis kelamin yang lainnya dalam hal ukuran, bentuk atau
warna. Sistem reproduksi cacing betina terdiri dari satu atau dua gulungan tubulus yang
menyatu membentuk suatu vagina yang bermuara melewati vulva. Vulva biasanya
terletak di bagian anterior tubuh.
Identifikasi
Jenis Parasit Pada Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
Hasil identifikasi cacing parasit yang
ditemukan pada saluran pencernaan
ikan
gurami (Osphronemus gouramy) ini dapat dikelompokkan dalam filum Nematheminthes, kelas
Nematod
Procamallanus sp.
a. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Classis : Nematoda
Familia : Camalanidae
Genus : Procamallanus
Spesies : Procamallanus sp.
b.
Nama spesies
Procamallanus sp.
c.
Bentuk Morfologi dan Telur
Menurut Kabata (1985) genus Procamallanus
memiliki buccal kapsul
berbentuk
seperti barrel dan tidak terbagi menjadi dua katup. Pada dinding bagian dalam dari buccal
kapsul tidak terlihat adanya seperti batangan yang pada Camallanus sp.
disebut moniliform bars. Mulut biasanya hexagonal dengan enam papila yang belum
terbentuk sempurna pada pinggiran mulut dan terdapat empat papila besar yang
letaknya di pertengahan anterior. Esofagus terdiri dari dua bagian yaitu pada anterior
terdapat otot esofagus yang berukuran pendek serta bagian posterior terdapat
kelenjar esofagus yang ukurannya lebih panjang dari otot esofagus.
Procamallanus sp.
merupakan nematoda kecil berwarna coklat yang memiliki lapisan
kutikula. Mulut terbuka sirkuler, dikelilingi delapan submedian papila kepala yang
disusun dua buah
amphid. Pada betina terdapat deirid kecil pada buccal kapsulnya sedang
pada jantan deirid kecil ini terdapat di posterior sampai buccal kapsul. Cincin
syaraf lebih anterior sampai tengah dari panjang otot esofagus, lubang eskretori agak
sedikit ke arah posterior cinicin syaraf. Saluran pencernaan berwarna gelap
(coklat-hitam), ekor berbentuk corong dengan ujung ekor yang tajam.
Betina
memiliki vulva yang terletak ditengah tubuh dan beberapa spesies dekat posterior. Jantan
memiliki ekor berbentuk kerucut dengan atau tanpa alae serta beberapa pasang papila.
Biasanya ukuran betina lebih panjang daripada jantan (Moravec et al. 1999).
Panjang tubuh Procamallanus sp.
pada penelitian ini adalah 13,6248 mm dan lebar tubuhnya sebesar 0,624 mm. Panjang
esofagus sebesar 2,324 mm dan lebar
esofagus
sebesar 0,311 mm.
d.
Siklus hidup
Procamallanus
sp. tidak hanya hidup pada ikan perairan air tawar
tetapi menurut
McClelland (2005) Procamalanus sp. juga ditemukan pada ikan perairan laut dan biasa hidup
pada lambung, usus dan pylorus sekum. Procamallanus sp. bersifat viviparus
yaitu melepaskan larva dari inang definitif melalui feses (Kabata1985).
Siklus
hidup dari Procamallanus sp. tidak langsung atau melalui inang antara seperti kopepoda atau
krustasea.
2. Camallanus
sp
a.
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Classis : Nematoda
Familia : Camalanidae
Genus : Camallanus
Spesies
:
Camallanus sp
b.
Nama spesies
Camallanus sp
c.
Bentuk Morfologi dan Telur
Menurut Kabata (1985) perbedaan antara Camallanus
sp. Dengan Procamallanus
sp. terletak pada rongga kapsul. Pada Camallanus sp.,
buccal kapsul terbagi
menjadi dua katup sedang pada Procamallanus sp. buccal kapsul tidak terbagi. Umumnya Camallanus
sp. ini menyerang organ usus dan saluran anus.
Parasit ini memiliki ciri khas yaitu
memiliki suatu buccal kapsul yang dilapisi kutikula yang tebal dan
sepasang lekukan pada buccal kapsul. Mulutnya seperti penjepit yang kuat,
berbingkai yang dikelilingi oleh buku-buku semacam tanduk. Bentuk seperti ini akan
membuat parasit ini dapat memegang dengan kuat ke dinding usus dan tidak dapat
lepas. Tempat berkaitnya cacing ini pada usus dapat terjadi pendarahan. Mulut
sampai esofagus memiliki dinding otot yang tebal, biasanya esofagus dilapisi
kutikula.
Menurut Buchmann & Bresciani (2001),
panjang tubuh Camallanus jantan ini dapat mencapai 6,2 mm
dan betinanya dapat mencapai 11 mm. mereka memiliki ciri khas yakni adanya
rongga kapsul yang terbuat dari dua katup lateral, cincin basal dan dua trident. Betina
gravid berisikan larva motil kira-kira panjangnya 0,5 mm. Camallanus sp.
ini memiliki kebiasaan menghisap darah sehingga menyebabkan anemia. Perlekatan
dengan rongga kapsulnya menyebabkan erosi pada mukosa.
d.
Siklus hidup
Beberapa spesies dari parasit ini dapat
berkembang dalam aquarium
karena dapat menghasilkan larva aktif, nantinya parasit ini tidak memerlukan inang antara
setidaknya untuk beberapa generasi (Untergasser 1989). Camallanus sp.
ini dapat menyebabkan camallanosis.
Selain menyerang usus, parasit
ini juga menginfeksi pilorus sekum
Adapun siklus hidup parasit ini yakni cacing dewasa
berkopulasi di ikan kemudian betinanya membawa larva menuju lumen usus. Camallanus
sp. ini merupakan cacing vivipar. Larva akhirnya berada di air. Mereka akan
termakan kopepoda yang akan terinfeksi pada hemocoelnya. Kopepoda sebagai inang
antara yang berisi larva stadium ketiga (L3) dari Camallanus sp.
tersebut akan dimakan oleh inang akhir yakni ikan. Melalui ingesti dan digesti kopepoda, larva cacing
melekat pada mukosa dan berkembang menuju stadium dewasa pada ikan sebagai inang
akhir. Inang paratenik mungkin termasuk dalam siklus parasit ini, dengan cara ini beberapa ikan
membawa sejumlah besar larva
dan akan berakhir pada saluran
pencernaan
ikan. Adapun gejala yang
ditimbulkan
yaitu kematian, cacat dan anemia pada ikan (Buchmann & Bresciani 2001).
Camalanus sp.
berkembang melalui keberadaan inang antara. Kebanyakan larvanya dapat hidup
bebas di air selama 12 hari. Larva parasit ini menjadi makanan oleh cyclop krustasea
dan berkembang dalam saluran pencernaan, cyclop ini menjadi inang antara bagi camallanus
sp.. Kemudian cyclop akan termakan oleh ikan. Disini ikan akan menjadi inang
definitif bagi camallanus jika ikan ini tidak dimakan oleh ikan karnivor lebih
besar. Parasit ini juga dapat berkembang tanpa inang antara. Pada inang parasit ini dapat
berkembang dan mencapai kematangan seksual untuk kemudian melepaskan
larvanya dan berkembang disana (Untergasser 1989).
Camallanus banyak
menyerang Poecilidae dan jenis ikan ovipar lain sebagai inang akhir (Noga
1996). Menurut Noga (1996), parasit ini akan kelihatan keluar dari anus dan berwarna merah
jika ikan diam tidak bergerak. Saat ikan mulai bergerak cacing masuk lagi ke
dalam usus sehingga anus akan terlihat menonjol. Cacing betina panjangnya dapat
mencapai 10 mm, sementara cacing jantan mencapai 3 mm. Infeksi Camallanus sering
diakibatkan oleh inang perantara lain seperti burung, krustasea atau larva serangga.
Namun kemungkinan besar infeksi terjadi melalui pakan alami.
Daftar Pustaka
Adjie, S.O.A.
2008. Studi Keragaman Cacing Parasitik
Pada Saluran Pencernaan Ikan Gurami
(Osphronemus Gouramy)
Dan Ikan Tongkol (Euthynnus spp.). Skripsi.
Institut Pertanian Bogor.
Tamba ,M.F,
I. M.Damriyasa , N.A.Suratma, S.Theisen. 2012. Prevalensi dan Distribusi Cacing
Pada Berbagai Organ Ikan Selar Bentong .Bali : Fakultas Kedokteran Hewan
Udayana