Hepatitis
pada kuda
Hepatitis didefinisikan
sebagai peradangan hati. Hati adalah sebuah organ vital yang melakukan
banyak fungsi metabolisme yang diperlukan untuk hidup. Hati memiliki banyak fungsi, seperti sintesis
enzim, gula, dan protein, serta penghapusan amonia dan limbah lainnya dari aliran darah. Hati juga berfungsi untuk detoksifikasi obat dan racun yang tertelan.
Hepatitis pada kuda merupakan
radang akut nekrosis hati yang mengenai daerah hati yang luas, hingga terjadi
penurunan fungsi hati serta diikuti dengan gejala-gejala syaraf. Proses
penyakit ini berlangsung singkat.
Etiologi
Ada
beberapa penyebab hepatitis pada kuda. Misalnya bakteri seperti Clostridia
dapat menyebabkan peradangan hati, dan ada beberapa virus yang dapat
menyebabkan hal itu juga. Ada
juga banyak racun yang dapat menyebabkan hepatitis, sebagian besar ditemukan
pada tanaman tertentu seperti ragwort, whitebush, dan kadang-kadang ryegrass. Penyebab lain dari hepatitis
disebut serum sickness. Hal
ini terjadi ketika kuda terkena agen terapeutik yang mengandung serum kuda. Antibodi terhadap protein
kuda asing kemudian menghancurkan hati kuda sendiri.
Gejala-gejala
Gejala pertama yang muncul adalah perubahan
kelakuan yang bersifat syaraf. Penyakit ini terjadi secara mendadak
dengan penderita kehilangan nafsu makan, terlihat lesu dan kemudian tiba-tiba
dapat berubah menjadi beringas. Pada keadaan lain kuda mungkin menunjukan
gejala berputar-putar, menekan kepala pada suatu objek, pandangan kabur dan
berdiri gemetaran. Bila dipaksa berjalan, penderita menunjukan gejala
inkoordinasi.
Kuda juga mengalami gangguang
pencernaan yaitu kolik. Kematian pasien, sebelumnya didahului oleh stadium
hepatik, terjadi dalam waktu 12-48 jam setelah gejala-gejala primer mulai
tampak. Beberapa kuda memperlihatkan gejala yang ringan dan mungkin menunjukan
tanda-tanda kesembuhan setelah 4-5 hari. Namun demikian ,penderita tampak
dungu. Angka kematian pada kuda ini berkisar antara 25 % samapai 89 %.
Disamping gejala ensefalopati yang
disebabkan oleh kadar ammonia didarah darah, gejala ikterus juga ditemukan.
Hemoglobinuria akan ditandai dengan warna kemih yang coklat atau bila ada
hemolisis intravascular kemih yang berwarna merah gelap. Pada kuda rambut putih
akan memperlihatkan gejala fotodermatitis yang sebelumnya didahului dengan rasa
gatal atau pruritus. Karena rasa gatal tersebut kuda berusaha menggosokkan
bagian tubuh yang tidak berpigmen, termasuk mulutnya pada benda-benda keras dan
kasar sehingga terjadi lecet-lecet ( abrasi ), yang lebih lanjut akan diikuti
dengan kelayuhn jaringan kulit.
Pemeriksaan
pato-klinis
Pada pemeriksaan darah selalu dijumpai ada
lekositosis. Aktivitas enzimatik dari serum, GOT, DH dan OCT, dan kadar bilirubin didarah darah semua
memperlihakan kenaikan yang mencolok.
Pemeriksaan
pato-anatomis
Pada waktu bedah bangkai jaringan tubuh pada
umumnya tampak berwarna kekuningan (ikhterus). Hati akan mengalami pembengkakan
atau malah keriput, berwarna kuning kehijauan dan bersift lobuler. Pada kasus
yang fatal, jaringan ahti menjadi rapuh dan pada permukaan terdapat timbunan
fibrin. Perdarahan titik, petechiae maupun perdarahan noda, ecchymosae dan
perubahan-perubahan yang bersifat kongestif lainnya dapat dijumpai pada permukaan
ginjal, kelenjar anak ginjal dan mukosa saluran pencernaan. Kongesti juga dapat
ditemukan pada limpa.
Pemeriksaan
histo-patologis
Paa pemeriksaan histo-patologis akan dijumpai
adanya degenerasi atau nekrosis yang mengenai hampir seluruh sel hati, serta
adanya timbunan empedu di dalam sel hati atau dalam saluran empedu. Didaerah
portal hati dijumpai infiltrasi sel-sel mononuclear.
Diagnosa
Penentuan
diagnosis hepatitis hati didasarkan pada anamnesis adanya gejala-gejala di
syaraf dan hasil laboratorium. Pemeriksaan
hati secara biopsi , meskipun tidak dapat digunakan untuk menjelaskan
penyebabnya, dapat digunakan untuk menentukan sifat radang yang aktif dari
gangguan hati.
Sebagai
diagnosis deferensial perlu dipertimbangkan kemudian kemungkinan adanya
keracunan oleh tanaman yang dimakan. Biasanya proses akibat keracunan tanaman mirip dengan
hepatitis kuda tersebut tidak mendadak terjadinya. Juga penyebab lain yang
bersifat hepatotoksik perlu diperhatikan dalam diagnosis deferensial.
Terapi
Karena penderita telah mengalami kerusakan hati
yang luas, regenerasi hati memerlukan waktu yang panjang. Kebanyakan usaha
pengobatan hanya ditujukan untuk memperpanjang umur penderita saja.
Gejala
ensefalopati dapat dikurangi dengan sedian obat penenang, miasalnya dengan derivat
fenotiasin, contohnya promasin. Usaha untuk menekan ammonia dalam saluran cern
dapat dilakuan dengan memberikan pencahar, misalnya minyak mineral yang
dibubuhi diocto-sodium-succinate (DDS) gliserin, hingga stasis dari tinja dapat
dihindari. Selanjutan pemberian antibiotika yang tidak diserap misalnya
neomisin sebayak 10-15 gram yang diberikan 4 kali sehari, dimkasudkan untuk
mengurangi populasi flora usus agar
produksi ammonia berkurang.
Pada
kuda yang sudah tidak mau makan sama sekali, pemeberian cairan dextrose
fisiologis dan cairan elektrolit, bersama dengan pemberian vitamin B kompleks,
perlu dipikirkan. Untuk melindungi penderita dari infeksi sekunder, dianjurkan
dengan pemberian antibiotik secara injeksi.
Pencegahan
Hepatitis
tidak umum pada kuda. Untuk membantu terbaik mencegah terhadap itu,
perawatan yang tepat dari padang rumput kuda Anda perlu untuk mengurangi
paparan tanaman beracun yang bisa menyebabkan kondisi ini.Penyebab bakteri dan
virus penyakit ini lebih sulit untuk mencegah, tapi memastikan kuda Anda adalah
up to date pada vaksin dapat membantu.
Pencegahan hepatitis termasuk menghindari penggunaan tetanus
antitoksin sebagai antiserum karena implikasinya dalam hampir semua kasus
hepatitis serum. Karena penyebab hepatitis kronis
aktif tidak diketahui, pencegahan terbaik adalah manajemen kesehatan kuda yang
baik, dengan banyak air segar, jerami bersih, dan daerah stabil berventilasi
untuk menjaga kuda cukup sehat untuk menahan apa pun yang dapat menyebabkan hepatitis.
DAFTAR PUSTAKA
Alert. Hepatitis.
http://www.petmd.com/horse/conditions/viral/c_hr_hepatitis .
Tanggal akses 25 mei 2014
EquiMed Staff.2009. Hepatitis.
http://equimed.com/diseases-and-
conditions/reference/hepatitis. Tanggal akses 25 mei 2014
Subronto. 2009. Ilmu Penyakit Ternak. Yogyakarta: UGM Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar